Gelar Dies Natalis dan HUT ke 16 Yayasan, Universitas Borneo Lestari Dorong Peningkatan Daya Saing

ejak Tanggal 7 Juni 2022, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Borneo Lestari dan Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari beralih wajah jadi Universitas Borneo Lestari (UNBL). Kepastian pergantian status ini, https://www.insidejakarta.com setelah memperoleh persetujuan berasal dari Kemendikbud.

Pada Tahun 2023 ini UNBL menggelar Dies Natalis ke 1, sekaligus Hari Ulang Tahun (HUT) ke 16 Yayasan Borneo Lestari, pada Selasa (27/6/2023). Meski baru berusia satu tahun, tapi pengalaman UNBL di Dunia Pendidikan sudah tidak diragukan lagi. Sejauh ini UNBL sudah miliki lebih berasal dari 1.800 mahasiswa, hal itu memperlihatkan keyakinan masyarakat yang tambah meningkat. Ada tiga Fakultas di UNBL saat ini, di antaranya Farmasi, Ilmu Kesehatan dan Sains Teknologi dan juga Sosial dan Humaniora bersama dengan keseluruhan sembilan Program Studi.

“Fakuktas Farmasi memilik Prodi Sarjana Farmasi dan Profesi Apoteker. Profesi ini hingga sekarang merupakan yang pertama, untuk tingkatan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kasel,” kata Rektor Universitas Borneo Lestari Dr H Muhammad Muslim, S Pd, M Kes, Senin (3/7/2023).

Disampaikan Rektor, alumni UNBL sudah tersebar di bermacam institusi service masyarakat, baik rumah sakit, puskesmas, klinik, apotek, hingga laboratorium klinik.

“Tidak cuma di Kalimantan Selatan, tapi sudah merambah ke luar Pulau Kalimantan, seperti Jawa, Sulawesi. Jadi alumni sudah tersebar, ini sumbangsih kita pada pembangunan kesehatan,” ujarnya. UNBL sejak awal disebutkan Rektor bertekad bersama dengan Yayasan Borneo Lestari, mengupayakan meningkatkan kekuatan saing. Sehingga menurutnya nanti mahasiswa UNBL dapat jadi alumni yang unggul sesuai bersama dengan kompetensi, yang berbasis kearifan lokal.

“Jadi segala bentuk filosofi terkait bersama dengan kearifan lokal tetap kita pegang, tapi tetap go internasional,” ucapnya. Dengan bermacam usaha yang mendapat dukungan oleh yayasan tersebut, Rektor termasuk menyebut sudah mengembangkan semua layanan dan prasarana yang ada. “Misalnya pembangunan gedung kampus, rektorat, peralatan, laboratorium dan klinik. Itu semua layanan tetap kita tingkatkan,” terang Muslim.

Raih Profesor di Universitas Pelita Harapan, Golrida Memutus ‘Takdir’ Terlahir Miskin

Berawal berasal dari “tidak suka” bersama dengan program belajar pada jenjang sarjana, Profesor Doktor Golrida Karyawati Purba P MSi Ak CA memperlihatkan bahwa memang belajar bukan cuma sekadar memperoleh nilai.

“Belajar bukan cuma untuk memperoleh nilai, tapi belajar untuk dapat menyelami suatu hal berasal dari yang dipelajari,” ujar Golrida pada pengukuhannya sebagai guru besar akuntansi di Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten, akhir pekan lalu. Golrida menceritakan, awalnya ia tidak menyukai akuntansi. Saat seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN), ia sedang sakit agar tidak dapat menjawab soal bersama dengan maksimal.

“Saya asal saja ngisinya saat UMPTN. Tapi rancangan Tuhan tidak serupa bersama dengan rancangan kita,” kenang Golrida.

Ia menyelesaikan pendidikan jenjang sarjana pada program belajar akuntansi Universitas Sumatera Utara (USU). Kemudian melanjutkan pendidikan magister di Universitas Indonesia dan doktoral di Universitas Brawijaya di Malang Jawa Timur. Beranda
Tekno
Raih Profesor di Universitas Pelita Harapan, Golrida Memutus ‘Takdir’ Terlahir Miskin
Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 3 Juli 2023 10:16 WIB

Bagikan image social image social image social image social
Golrida Karyawati Purba saat pengukuhan guru besar di Universitas Pelita Harapan, Kabupaten Tangerang, lebih dari satu saat lalu. ANTARA/Indriani
Golrida Karyawati Purba saat pengukuhan guru besar di Universitas Pelita Harapan, Kabupaten Tangerang, lebih dari satu saat lalu. ANTARA/Indriani
IKLAN
TEMPO.CO, Jakarta – Berawal berasal dari “tidak suka” bersama dengan program belajar pada jenjang sarjana, Profesor Doktor Golrida Karyawati Purba P MSi Ak CA memperlihatkan bahwa memang belajar bukan cuma sekadar memperoleh nilai.

“Belajar bukan cuma untuk memperoleh nilai, tapi belajar untuk dapat menyelami suatu hal berasal dari yang dipelajari,” ujar Golrida pada pengukuhannya sebagai guru besar akuntansi di Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten, akhir pekan lalu.